Jual Kopi Arabika

Rp 35.000
JL BALAIDESA NO 28 JATI RASA, JATIASIH BEKASI


Jual Kopi - Provinsi Jawa Timur (Jatim) dikenal sebagai salah satu produsen kopi terkemuka di tanah air. Kopi yang dihasilkan petani Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan sejumlah petani di Jatim lainnya hingga saat ini sudah merambah pasar ekspor di Eropa, Belanda dan India.

Ketua DPW Asosiasi Petani Kopi Indonesia Jawa Timur (Apeki Jatim), Misbachul Khoiri Ali mengungkapkan, jika melihat pangsa pasarnya, ekpor kopi dari Jatim ini masih terbuka dan sangat potensial.

"Untuk jenis arabika banyak diekspor ke Eropa. Sampai saat ini permintaanya juga banyak . Tapi, kita kekurangan bahan baku. Sehingga, ekspor kopi arabika ke Eropa saat ini hanya sekitar 20 persen dari pangsa pasar,” kata Misbachul Khoiri Ali, dalam keterangan tertulis di Jakarta (22/8).

Misbachul, mengatakan, memang sampai saat ini petani Jatim belum ekspor langsung ke buyer. Artinya, kopi dari petani Jatim yang diekspor masih melalui sejumlah perusahaan eksportir di Jatim.

“Sehingga, kami (petani) hanya suplai bahan baku berupa kopi bean ke sejumlah eksportir,” ujarnya.

Menurut Misbachul, kopi robusta yang disuplai ke sejumlah eksportir di Jatim rata-rata sebanyak 500 ton per musim. Sedangkan, kopi arabika yang disuplai ke sejumlah eksportir di Jatim sekitar 100 ton-200 ton per musim.

“Untuk robusta biasanya diekspor ke Belanda dan dan India. Sedangkan kopi arabika diekpor ke beberapa negara Eropa,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, untuk suplai kopi arabika ke sejumlah eksportir pada tahun ini bahan bakunya sudah habis. Namun, kalau suplai jenis kopi robusta di Jatim masih banyak.

“Sebab, kopi robusta di Jatim masih panen hingga September-November 2019,” ujarnya.

Hal yang hampir sama juga diungkapkan, Ketua DPD Apeki Pasuruan, Abdul Karim. Menurut Abdul Karim, lahan budidaya kopi yang dilakukan petani di Jatim antara 0,25 ha-5 ha.

“Produktivitasnya pun tak terlalu banyak. Seperti arabika hanya sekitar 8 kwintal-1,4 ton per ha. Sedangkan untuk robusta sebanyak 1-2 ton per ha,” ujarnya.

Abdul Karim mengatakan, umumya budidaya kopi yang dilakukan petani Jatim ditumpangsari dengan tanaman sela seperti cengkeh, pisang dan empon-empon (jahe, kunyit dan lain-lain). Karena memanfaatkan tanaman sela, petani kopi Jatim tiap tahun tak hanya panen kopi, tapi bisa juga panen pisang atau empon-empon tiap bulan.

“Karena menerapkan tumpangsari, petani di sini penghasilannya minimal Rp 2 juta per bulan,” ujarnya.

Menurut Abdul Karim, karena petani kopi di Jatim belum bisa ekspor langsung ke buyer, pihaknya mendorong mereka untuk berkoperasi.

"Jadi, hasil panennya nanti bisa dijual langsung ke koperasi, kemudian diolah lagi, barulah diekspor,” pungkasnya.

Reviews:

Posting Komentar

Jenis Kopi | Buah Kopi | Manfaat Kopi | Tanaman Kopi | Jual Kopi Murah © 2014 - Designed by Templateism, Distributed By Blogger Templates | Templatelib

Contact us

Diberdayakan oleh Blogger.
DI ORDER GAN KOPINYA